Teladani RA Kartini, Ketua TP PKK Kabupaten Magelang: Belajar Tidak Memandang Usia
MAGELANG, MAGELANGEKPRES.COM - Perempuan Indonesia perlu meneladan semangat Raden Adjeng (RA) Kartini yang tidak pernah berhenti belajar. Dengan belajar banyak hal, perempuan bisa memiliki wawasan luas. \"Belajar tidak memandang usia. Sekalipun sudah berkeluarga, kesempatan untuk belajar tetap ada. Setiap kita bertemu dengan sosok yang baru, itu bisa jadi pembelajaran kita dan itu untuk memperluas wawasan,” terang Ketua TP PKK Kabupaten Magelang Christanti Zaenal Arifin dalam kegiatan Talkshow Hari Kartini bertajuk “Perempuan Kreatif, Keluarga Sehat, Ekonomi Kuat” di Nalendro Garden Jalan Borobudur - Ngadiharjo, Sawah, Bumisegoro, Borobudur, Magelang, Jumat (22/4/2022). Menurut Tanti, perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki sehingga saat kesempatan belajar dimanfaatkan, perempuan tidak hanya bisa mewarnai kancah domestik tetapi juga sosial. \"Di era digital seperti sekarang, perempuan perlu belajar tentang manfaat penggunaan teknologi,\" terang Tanti. Selain itu Tanti menuturkan, teknologi layaknya mata uang yang memiliki dua sisi. Bisa memunculkan sisi positif jika penggunaannya tepat tetapi memberi dampak negatif jika tidak dimanfaatkan dengan baik. “Maka perempuan harus bisa memfilter, saring informasi dulu sebelum sharing, jangan asal posting, perlu dipertimbangkan untung ruginya bagi kita sehingga menggunakan teknologi tidak hanya karena mengikuti arus,” jelas Tanti. Talkshow tersebut juga menghadirkan dua narasumber lainnya Pengusaha Nira Lestari Magelang, Ella Rizki Farihatul Maftuhah dan Manager Nalendro Garden, Zuli Anggarawati. Dalam kesempatan itu, Ella mengatakan ada satu kalimat dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang karya Kartini yang selalu ia pegang, yakni perempuan bergandenganlah. “Perempuan ini bisa mengentaskan kehidupan perempuan lain. Dulu perempuan ditempat tinggal saya banyak yang menjadi TKW sehingga terpaksa meninggalkan keluarga. Dari situ saya berpikir dan muncul ide untuk memanfaatkan potensi kelapa di desanya menjadi ladang usaha,\" ungkap Ella. Ella memberdayakan para perempuan untuk mengolah kelapa menjadi gula semut, VCO, dan kini sedang dikembangkan madu bunga kelapa. “Para perempuan dibuat berdaya di tempat asalnya agar bisa bekerja dan bisa mengurus anak,” kata Ella. Sementara Zuli Anggarawati berpendapat bahwa dengan kesetaraan, perempuan akan mendapatkan banyak peluang termasuk peluang untuk memimpin bisnis dan perusahaan. Ia mengaku selama menjadi manajer dirinya kerap menghadapi tamu dengan keinginan yang beragam. Namun ia tetap memegang prinsip untuk memberi pelayanan yang maksimal kepada siapapun. Nalendro Garden sendiri adalah spot taman bunga di Magelang yang menghadirkan dua zona yakni zona anggrek dan zona kaktus. Di zona kebun anggrek ini menyajikan taman anggrek dengan suasana yang adem dan teduh. Ada kolam ikan dan air mancur di zona ini. Sementara di zona kaktus menyajikan area terbuka berhawa panas khas padang gurun dengan beragam tanaman kaktus yang tumbuh subur. Banyak spot menarik di sini, salah satunya spot foto kaktus berukuran lebih dari dua meter.(cha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: